Jumat, 11 Februari 2011

Antara Susu Formula dan Enterobacter Sakazakii

(10/02/2011) Kemenkes, BPOM, dan IPB mengumumkan soal cemaran bakteri Enterobacter Sakazakii dalam susu formula dan makanan bayi. Berdasarkan penelitian IPB (2008) terdapat 74 sampel susu formula yang 13,5% yang menandung E Sakazakii. Tapi dalam pertemuan itu BPOM menegaskan dari tidak ada susu yang tercemar bakteri tersebut, dan IPB juga berhak untuk tidak mempublikasikan penelitian mereka. Hal itu membuat kecewa masyarakat, yuk kita pelajari sedikit.



Apa itu E Sakazakii?
E Saka zakii pertama kali ditemukan th 1958 pada 78 kasus bayi dengan infeksi meningitis, kuman ini jenis gram negatif dengan keluarga enterobacteriaceae. Organisme ini dikenal dengan sebutan yellow pigmented enterobacter cloaceae.





Infeksi kuman E Sakazakii mengakibatkan penyakit berbahaya yang mengancam jiwa :
1. neonatal meningitis (infeksi selaput otak pada bayi)

2. hidrosefalus (kepala besar karena cairan otak berlebihan)

3. sepsis (infeksi berat)

4. necrotizing enterocolitis (kerusakan berat saluran cerna)

5. yang lain juga bisa infeksi saluran kencing

Tingkat kefatalan pada bayi baru lahir 40-80% dalam infeksi berat yang dikarenakan E Sakazakii, yang paling berresiko adalah bayi prematur, bayi berat badan lahir rendah (<2500gr) dan bayi dengan gangguan kekebalan tubuh. Itulah sebabnya para ibu disarankan untuk selalu memberikan
ASI Eksklusif.

Gejala pada bayi / anak :
diare
kembung
muntah
demam tinggi
bayi tampak kuning
kesadaran menurun (malas minum, tidak menangis)
mendadak biru
sesak hingga kejang

Pencemaran:
Pencemaran susu mikroorganisme lebih lanjut bisa terjadi saat pemerahan (milking), penanganan (handling), penyimpanan (storage), dan aktifitas pra-pengolahan (pre-processing)
Mata rantai produksi susu perlu proses yang steril sehingga bakteri tidak dapat tumbuh dan berkembang dalam susu. Pengolahan susu harus dalam ruangan tertutup karena udara lingkungan juga merupakan media pembawa bakteri.
Proses produksi pada tingkat peternakan juga perlu penerapan good farming practice.

Rekomendasi :
untuk mengurangi resiko infeksi perlu melakukan hal ini
Cara Penyajian Yang Baik Dan Benar
1. perhatikan baik dan benar petunjuk umum/ instruksi dalam kaleng
2. menyajikan dalam jumlah sedikit. secukupnya untuk setiap kali minum
3. meminimalkan hang time / waktu antara kontak susu dengan udara kamar hingga saat pemberian (sekitar 4 jam)
 
Berdasarkan aturan penyajian susu formula dari APMB (Asosiasi Perusahaan Makanan Bayi) sebelum susu disajikan :
1. pastikan semua botol benar-benar bersih dan steril
2. membuat susu dengan air mendidih, yang didihnya 30 detik, kemudian tunggu sampai hangat suam kuku min 70 derajat c, baru tuangkan dalam botol sesuai ukuran yang diinginkan. (E Sakazakii mampu bertahan hidup sampai 58 derajat c)
3. tambahkan susu sejumlah takaran sendok bubuk dalam botol
4. segera berikan pada bayi


Ada sumber lain mengatakan susu formula yang sudah terlanjur dibuat tapi tidak terpakai bisa disimpan dalamlemari es selama 24 jam, bila tidak dalam lemari es hanya bertahan sekitar 2 jam saja.

So.. apa yang terbaik buat anak anda? anda yang bisa menentukan.
ASI EKSKLUSIF, PASTI!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar